Latar Belakang
Sebelumnya sebagai latar belakang, tulisan resume dari buku
yang berbicara tentang komunikasi
politik, media, dan demokrasi ini saya awali dari sebuah ‘ketidaksengajaan’
setelah menemukan fotokopiannya. Setelah saya baca sekilas memang menarik minat
saya sebagai mahasiswa komunikasi karena secara pribadi saya merasakan lost connection setelah pada
semester sebelumnya mengambil mata kuliah teori komunikasi lalu disemester
berikutnya ada mata kuliah komunikasi organisasi yang merupakan percabangan
dari mata kuliah sebelumnya. Dan kondisi lost
itu baru ketemu hubungannya sekarang ini setelah membaca buku ini. Saya pikir tidak hanya saya saja yang
merasakan kondisi lost connection ini,
mungkin teman-teman lain juga merasakan hal yang sama. Oke, kesalahan paling
mendasar saya saat itu kemungkinan besar adalah ketidaktahuan saya tentang konsep, grand
theory, dan metode keilmuan komunikasi. Memang penting untuk membuat
kerangka pemikiran yang dijadikan dasar pijakan untuk melangkah ke jenjang
keilmuan yang lebih luas cakupannya. Selain itu juga dengan mengerti konsep, grand theory¸ dan metode ini agar kita
tidak mudah miss leading dengan
sebuah pemberitaan dari media massa. So,
here we go!
Komunikasi Politik Sebagai Sebuah Studi
Mandiri
Komunikasi politik sebagai sebuah studi mandiri muncul di
tahun 1950, tokohnya adalah Elau, Eldersveld, dan Janowitz. Meskipun dalam
praktisnya kemunculan komunikasi politik lebih dulu muncul yang salah satunya
adalah seorang filsuf era Yunani yaitu Aristoteles dan dalam beberapa tahun
kemudian muncul Niccolo Machiavelli yang gagasan politiknya tertuang dalam Il Principe atau Sang Penguasa. Sebagai
sebuah studi mandiri setidaknya ada tiga
pendekatan yang digunakan dalam pengembangan keilmuan komunikasi politik
sebagai studi mandiri.
Pertama, adalah pendekatan
tradisionalis oleh Aristoteles yang memiliki fokus pada sumber komunikasi
sebagai objek pembahasan utama. Kedua, pendekatan
perspektif ekperiensial yang memiliki fokus kajian tidak hanya dari sisi
sumber komunikasi (komunikator) namun juga fokus terhadap isi pesan, audience,
setting, dan proses pembahasan. Ketiga,
adalah new rhetoric yang berada diantara dua pendekatan diatas. Dimana new
rhetoric ini berangkat dari hubungan yang stabil dalam interaksi manusia. dan
asumsi dasarnya adalah simbol-simbol yang memiliki pengaruh dan realitas hidup
manusia yang bersifat simbolis. Selain pendekatan tersebut ada faktor lain yang
mempengaruhi kemunculan studi komunikasi politik yang diantaranya adalah
propaganda perang dunia 1 dan 2 yang digunakan sebagai sarana penghimpun massa,
dan perkembangan tekhnologi dengan digunakannya televisi sebagai media massa.
Selanjutnya,
komunikasi politik meminjam disiplin
ilmu lain baik teori atau metodologi. Contohnya adalah antropologi adalah sosiologi untuk memahami linguistis dan
simbolisme. Psikologi dan psikologi
sosial untuk memahami aspek komunikasi individu seperti perubahan sikap,
efektifitas pesan, dan sosialisasi politik.
Filsafat untuk memahami aliran-aliran pemikiran yang mendasari suatu teori.
Dan tentu ilmu politik untuk memahami
sistem politik, pembentukan opini publik, dan sebagainya.
Metode Keilmuan
Metode keilmuan komunikasi politik menurut Nimmo dan Keith
Sanders dalam buku Handbook Of Political
Communication (1981) adalah :
a. Studi agregat yang
menganalisa data ekologi perilaku manusia
b.
Studi
kritis (cultural critism) yang
berpendapat bahwa kebudayaan berkaitan erat dengan kegiatan sosial. Studi
kritis ini memandang realitas yang nampak sebagai virtual reality (fenomena dari balik layar)
c.
Studi
analisis isi (content analysis) yang
berguna untuk mengetahui kecenderungan pesan yang tampak dan yang tidak melalui analisis isi pesan.
d.
Studi
eksperimental yang meneliti hubungan sebab akibat
dengan perbandingan antara kelompok eksperimen yang diterpa variable dengan
kelompok kontrol yang tidak diterpa oleh variabel.
e.
Studi lainnya adalah studi ex
post facto yang menganalisa variabel X dan Y. Serta studi survey.
Pendekatan
dalam Studi Komunikasi Politik
Dalam melakukan studi komunikasi politik, ada dua pendekatan penting. Yaitu yang
pertama
adalah pendekatan proses. Pendekatan
ini berasumsi bahwa seluruh yang ada di dunia adalah hasil dari proses. (Ada
tiga tokoh yang memiliki definisi berbeda tentang proses; Spengler &
Toynbee, Hegel & Marx, George Herbet Mead). Satu hal yang menarik dalam
pendekatan ini adalah adanya ‘dramatic
theory’ yang digagas oleh Erving Goffman. Bahwa semua realitas sosial
adalah panggung sandiwara, ada front
stage dan back stage. Contoh
pendekatan ini adalah digunakannya sandiwara oleh Amerika untuk menyerang Irak
pada Perak Teluk Kedua di tahun 2003. Saat itu Amerika mencitrakan Saddam Husein
sebagai diktator, pelindung teroris, dan memiliki Weapon of Mass Destruction, senjata pemusnah masal. Namun ternyata
hingga tahun-tahun berikutnya itu semua tidak terbukti. Kedua, adalah pendekatan agenda setting. Tentu yang satu ini
sudah tidak asing di telinga kita yang pernah mengambil mata kuliah Analisis
Teks Media. Pendekatan ini digagas oleh Maxwell C. McCombs. Asumsi dasarnya
adalah media massa menyaring berita, artikel, dan tulisan yang akan disiarkan.
Tugas penyaringan ini ada di tangan gatekepper
yaitu orang yang bekerja di media massa seperti pemimpin redaksi, redaktur
kepala, dsb. Yang salah satu tugas dari gatekepper
ini adalah untuk membentuk opini publik melalui berita yang dihasilkan. Jadi
bisa dikatakan bahwa media massa dapat menentukan agenda publik. Namun
pendekatan ini perlu dikaji lebih mendalam mengingat kemunculan media sosial (facebook, twitter, dsb) karena fenomena
yang terjadi saat ini media massa konvensional membuat lead dan headline berita
berdasarkan trending topic yang ada
di media sosial.
Penutup
Yes, diatas tadi adalah rangkuman atau resume BAB I – Komunikasi Politik Sebagai Bidang Studi Baru dari buku berjudul
Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi. Pembahasan akan dilanjutkan melalui resume di bab selanjutnya. Jika ada
pertanyaan, mari kita diskusikan!
About Thibburruhany
Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.