Subscribe & Follow

Kamis, 14 Januari 2016

Tag: ,

Analisis Framing Robert Entmant (Studi Kasus)

STUDI KASUS

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PELARANGAN RAPAT DI HOTEL

DI KORAN TRIBUN JOGJA edisi 5 DESEMBER 2014

Thibburruhany - 1021011

 

A.    Pendahuluan

            Menurut Entman, framing bisa menjadi paradigma penelitian komunikasi. Framing misalnya dapat dipakai untuk beberapa konsep. Pertama, otonomi khalayak. Bagaimana khalayak menafsirkan simbol dan pesan. Bagaimana sebuah teks dibaca secara dominan oleh khalayak dan kenapa teks dibaca dengan cara pandang tertentu dan bukan dengan cara lain. Kedua, praktik jurnalistik. Ranah penelitian ini melihat bagaimana frame mempengaruhi kerja wartawan. Apa yang dilihat oleh wartawan pertama kali ketika ia meliput peristiwa, kenapa ia melihat aspek tertentu, alasan apa yang menyebabkan ia melihat dengan cara tertentu bukan dengan cara yang lain. Bagaimana wartawan membuat satu informasi yang menonjol dibandingkan informasi lain, faktor apa yang menyebabkannya. Ketiga, analisis isi. Dalam analisis isi tradisional, yang diukur oleh peneliti adalah bagaimana kecenderungan pemberitaan di suatu media, apakah positif atau negatif dari suatu teks. Namun di sini, teks dipandang sebagai suatu yang linier. Sama sekali tidak diperhatikan bahwa dalam teks ada penonjolan yang mempengaruhi pembacaan suatu teks. Keempat, pendapat umum. Penelitian dalam ranah ini sangat banyak misalnya dalam jejak pendapat bagaimana pertanyaan yang disusun dengan frame tertentu mempengaruhi jawaban khalayak. Atau bagaimana seorang kandidat atau politisi yang mengemas isu dalam cara tertentu dan menonjolkannya berpengaruh terhadap khalayak atas suatu isu.

 

Kata Kunci : pemilihan isu, penonjolan aspek

 

B.     Perangkat Framing

            Entman melihat framing dalam dua dimensi besar : seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas/isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Dalam praktiknya framing digunakan media untuk menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain; menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana – penempatan yang mencolok (menempatkan di headline depan atau bagian belakang) pengulangan, pemakaian grafis, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang/peristiwa tertentu, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplifikasi. Semua aspek tersebut digunakan untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna

 

C.    Konsepsi Entman

            Framing pada dasarnya merujuk pada pemberian definisi, penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan.

 

·         Define Problem – Bagaimana suatu peristiwa/ isu dilihat ? Sebagai apa ? Atau sebagai masalah apa ?

·         Diagnose causes – Peristiwa dilihat disebabkan oleh apa ? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah ? Siapa (aktor) yang dianggap sebagai penyebab masalah ?

·         Make moral judgement – Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah ? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendeligitimasi suatu tindakan ?

·         Treatmen Recomendation – Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah/isu ? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah ?

 

D.    Studi Kasus

            Isu ini mengemuka dan menjadi bahan perbincangan khalayak ketika muncul kebijakan dari pemerintah yang melarang rapat-rapat instansi negara di hotel/ resort/ villa. Ada dua pandangan yang berkembang di seputar kasus ini. Ada yang menanggapi positif kebijakan ini karena menganggap bahwa kebijakan ini akan menghemat anggaran rapat pejabat dan instansi pemerintahan. Seperti tertulis dalam republika.co.id; Jum’at, 21 November 2014 :

 

            Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Idi S. Hidayat penghematan dalam APBD 2015 cukup besar dengan adanya efisiensi pengeluaran. "Dana yang bisa dihemat       sebesar Rp 5,3 miliar.”

 

            Di pihak lain, Tribun Jogja sebagai salah satu harian terbesar menganggap bahwa kebijakan ini memiliki dampak serius terhadap perkembangan bisnis hotel di Jogja. Disebutkan juga bahwa kerugian bisa mencapai 7  milyar. Selain itu ada lagi alasan bahwa pelarangan rapat di hotel bisa memicu pemutusan hubungan kerja di hotel yang pada akhirnya hanya akan meningkatkan angka pengangguran.

 

E.     Skema Perangkat Framing Robert N. Entman

 

Problem Identification

 

Tribun Jogja mengidentifikasi isu kebijakan ini sebagai masalah politik dan geliat ekonomi di lokal Jogja.

Causal Interpretation

 

Pemerintah pusat ini ditempatkan sebagai sebab yang mengakibatkan berbagai masalah tersebut. Dan para pengusaha perhotelan ditempatkan sebagai korban

Moral Evaluation

 

Penilaian atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat ini menekankan bahwa kebijakan ini tidak seharusnya dikeluarkan

Treatment Recomendation

 

Tribun Jogja merekomendasikan agar wacana ini mendapat perhatian dari PHRI dan instansi terkait untuk saling bahu-membahu mempromosikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata untuk menggaet lebih banyak wisatawan

 


 

a.      Problem Identification

            Tribun Jogja mengidentifikasi isu kebijakan ini sebagai masalah politik dan geliat ekonomi di lokal Jogja. Ada beberapa alasan kenapa kita bisa mengatakan bingkai politik dan ekonomi lokal Jogja sebagai bingkai yang dominan dalam pemberitaan Tribun Jogja. Pertama, semua masalah ditarik kedalam wilayah ekonomi lokal sebagai wacana politik nasional yang menjadi pemantiknya. Bahwa kemudian dalam pemberitaannya Tribun Jogja mengungkapkan bahwa pelarangan ini bisa berakibat terhadap angka penghasilan dan angka pengangguran. Juga berkaitan dengan bagaimana geliat pariwisata di Jogjakarta. Kedua, kasus ini ditempatkan di bagian headline depan harian Tribun yang secara tidak langsung melihat bagaimana isu nasional ini adalah bagian yang penting untuk menjadi wacana lokal bagaimana pengaruh politik pemerintahan dengan geliat industri pariwisata di Jogjakarta. Ketiga, sebagai konsekuensi dari melihat masalah ini dari sudut pandang politik dan ekonomi lokal, sumber berita yang diwawancarai adalah sumber berita yang berlatar belakang politisi dan pebisnis.

 

b.      Causal Interpretation

            Dalam keseluruhan berita Tribun Jogja, pemerintah pusat diposisikan sebagai penyebab masalah. Pemerintah pusat ini ditempatkan sebagai sebab yang mengakibatkan berbagai masalah tersebut. Dan para pengusaha perhotelan ditempatkan sebagai korban. Ini misalnya dapat dilihat dari bagaimana teks berita tersebut menempatkan penilaian lebih banyak kepada pengusaha perhotelan daripada pemerintah pusat. Salah satunya adalah pendapat dari Istidjab M. Danunagoro.

           

            “Di Yogya, ada 68 hotel bintang. Jika tiap hotel merugi rata-rata Rp 100 Juta maka            kerugian bisa Rp 6,8 hingga 7 miliar. Kemarin saja Hotel Inna Garuda sudah lapor     merugi Rp 1,6 miliar akibat pembatalan rapat-rapat pada Desember hingga Maret    2015.”

 

c.       Moral Evaluation

            Penilaian atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat ini menekankan bahwa kebijakan ini tidak seharusnya dikeluarkan sebagaimana pemberitaan Tribun Jogja yang menyebutkan bahwa :

 

            “Ia khawatir. Kondisi saat krisis moneter 1998 kembali terulang. Saat itu, pengusaha         hotel merugi hingga 50 persen”

 

d.      Treatment Recomendation

            Atas semua akibat dari masalah ini, Tribun Jogja merekomendasikan agar wacana ini mendapat perhatian dari PHRI dan instansi terkait untuk saling bahu-membahu mempromosikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata untuk menggaet lebih banyak wisatawan. Karena jika mengandalkan pemerintah saja tidak cukup.

About Thibburruhany

Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.

#simplehipster

--

 

Ads

http://www.lifestory.cf/