Subscribe & Follow

Minggu, 24 Januari 2016

Tag:

Film Production Workflow

Hallo gaes! We’re back! Meneruskan pembahasan kemaren dan masih seputar Build Your Own Creative Film, sekarang kita mau ngebahas alur kerja membuat film atau workflow. Secara sederhana ada tiga tahapan dalam proses pembuatan film yaitu; pra produksi, produksi, dan paska produksi. Kita sering menyederhanakannya jadi pra, produksi, dan paska.


Pra-Produksi
Ini adalah langkah awal sebelum memulai produksi. Pencarian tema, ide, penulisan naskah, membentuk tim, persiapan alat, casting talent, dan properti ada di bagian ini. Bisa dikatakan tahap pra-produksi adalah tahapan dimana kita membuat cinema-blueprint. Bagaimana menulis naskah film yang baik? Dan bagaimana mengatasi keterbatasan alat? Sabar, kalian akan temukan detailnya pada tulisan selanjutnya –pasti update-. Oiya, -FYI- untuk membuat film yang layak tonton, pra-produksi ini harus kita lakukan dalam jangka waktu yang lama. Bisa seminggu, sebulan, tiga bulan, bahkan setahun! Lebay? Tentu tidak, sebelum melakukan produksi, naskah haruslah direbus dan digoreng melalui ruang diskusi dengan tim, lalu direvisi lagi disesuaikan dengan beberapa kemungkinan, dan setelah dirasa cukup matang, segera sajikan dan diproduksi.

Diatas adalah foto saya bersama tim ketika produksi film Clan of Caping

Produksi
Oke, setelah tahapan pra-produksi dirasa cukup, next step adalah produksi. Produksi film pendek biasanya dilakukan dalam jangka waktu 1-3 hari, karena jika lebih dari itu tim produksi dan talent akan jenuh, akhirnya film kita mangkrak karena enggak rampung. Sebagai tips, selalu pastikan tahap pra-produksi kita matang agar waktu produksi kita efektif dan efisien.


Pasca-Produksi
Paska-produksi adalah tahapan terakhir, dimana di paska-produksi kita bekerja dalam ruang editing (titling, sound mixing, colour correction, dsb), dubbing –jika perlu-, hingga mendistribusikan film. Seorang editor film memiliki peran penting karena editor sangat menentukan hasil akhir film. Jangan sampai pra dan produksi sudah dibuat secara matang namun karena editing yang asal-asalan akhirnya film yang dibuat berakhir tragis. Nah, bagaimana menjadi editor film yang baik? Bagaimana tips membuat film enak untuk dilihat? Bagaimana mendistribusikan film? Sabar juga, nanti akan kita bahas satu persatu di tulisan berikutnya.

Yup, sampai disini dulu pengetahuan dasar yang perlu kita miliki untuk membangun film. Unsur film lalu workflow, setelah ini mungkin kita akan ngebahas satu persatu tahapan diatas dan kita akan banyak bicara mengenai hal-hal yang bersifat teknis.


Jika ada pertanyaan silahkan kirim via-email ke thibburruhany@gmail.com.

Terimakasih dan sampai ketemu lagi!

About Thibburruhany

Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.

#simplehipster

--

 

Ads

http://www.lifestory.cf/