Hallo gaes! We’re back! Meneruskan pembahasan kemaren dan masih seputar Build Your Own Creative Film, sekarang kita mau ngebahas alur kerja membuat film atau workflow. Secara sederhana ada tiga tahapan dalam proses pembuatan film yaitu; pra produksi, produksi, dan paska produksi. Kita sering menyederhanakannya jadi pra, produksi, dan paska.
Pra-Produksi
Ini adalah
langkah awal sebelum memulai produksi. Pencarian tema, ide, penulisan naskah, membentuk
tim, persiapan alat, casting talent, dan properti ada di bagian ini. Bisa
dikatakan tahap pra-produksi adalah tahapan dimana kita membuat cinema-blueprint. Bagaimana menulis
naskah film yang baik? Dan bagaimana mengatasi keterbatasan alat? Sabar, kalian
akan temukan detailnya pada tulisan selanjutnya –pasti update-. Oiya, -FYI-
untuk membuat film yang layak tonton, pra-produksi ini harus kita lakukan dalam
jangka waktu yang lama. Bisa seminggu, sebulan, tiga bulan, bahkan setahun! Lebay? Tentu tidak, sebelum melakukan
produksi, naskah haruslah direbus dan digoreng melalui ruang diskusi dengan
tim, lalu direvisi lagi disesuaikan dengan beberapa kemungkinan, dan setelah
dirasa cukup matang, segera sajikan dan diproduksi.
Diatas adalah foto saya bersama tim ketika produksi film Clan of Caping |
Produksi
Oke, setelah
tahapan pra-produksi dirasa cukup, next
step adalah produksi. Produksi film pendek biasanya dilakukan dalam jangka
waktu 1-3 hari, karena jika lebih dari itu tim produksi dan talent akan jenuh,
akhirnya film kita mangkrak karena enggak rampung. Sebagai tips, selalu
pastikan tahap pra-produksi kita matang agar waktu produksi kita efektif dan
efisien.
Pasca-Produksi
Paska-produksi
adalah tahapan terakhir, dimana di paska-produksi kita bekerja dalam ruang
editing (titling, sound mixing, colour
correction, dsb), dubbing –jika perlu-, hingga mendistribusikan film.
Seorang editor film memiliki peran penting karena editor sangat menentukan
hasil akhir film. Jangan sampai pra dan produksi sudah dibuat secara matang
namun karena editing yang asal-asalan akhirnya film yang dibuat berakhir
tragis. Nah, bagaimana menjadi editor film yang baik? Bagaimana tips membuat
film enak untuk dilihat? Bagaimana mendistribusikan film? Sabar juga, nanti
akan kita bahas satu persatu di tulisan berikutnya.
Yup, sampai disini dulu pengetahuan dasar yang perlu kita miliki untuk membangun film. Unsur film lalu workflow, setelah ini mungkin kita akan ngebahas satu persatu tahapan diatas dan kita akan banyak bicara mengenai hal-hal yang bersifat teknis.
Jika ada
pertanyaan silahkan kirim via-email ke thibburruhany@gmail.com.
Terimakasih
dan sampai ketemu lagi!
About Thibburruhany
Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.